Coret satu

Seperti watu itu, aku mencintai pagi, sedangkan dia hanya sekedarnya. seperti biasaya, pagi itu terlihat indah dan seketika menjadi lebih indah. bukan karena dia yang sellau disana terlalu dekat untuk merengkuh tetapi karena pagi itu tak lagi berembun. seketika itu juga, pagi mulai bermmpi akan keindahan yang sebenarnya dia sendiri yang telah menemukannya.

tak ada lagi kekayaan ketika pagi menjelang, banyak hal karenanya. polusis udara, air keruh, kendaraan bertabrakan. pagi itu menjadi belati. tak lagi indah bahkan hanya untuk meyakinkan dirinya sendiri. telah lama hilang keyakinan itu, tak ada lagi yang tersisa. telah terhapus dari keagugan oleh sang maha segalanya.

kami tau bahwa sepatutunya mereka terus merongrong akan kekuasaannya tetapi yang terjadi hanyalah kegiatan kepercayaan yang bermetafora. kekuasaaan tersebut tergerus akan keindahan dari limitasi. kekuasaan tersebut kalah dengan telak oleh kekuatan kepercayaan. yang sebenarnya bukan lagi untuk menghijaukan pagi itu, tetapi melainkan menimbulkan kegaduhan di jalanan, kelembapan yang keterlaluan di awan, dan juga keanekaragman kebutuhan yang tergenang di atas kawah.

Comments